Welcome To Fiedz Stockpile

12 Desember 2011

Kuliah Motivasi

1.    Pengertian Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994).  Motivasi  juga dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi aktifitas kesenangannya, tapi bisa  juga telah mejadi kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang efektif, karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik).
Menurut Arden N. Frandsen (1996), yang termasuk dalam motivasi intrinsik untuk belajar anatara lain adalah:
a.    Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
b.    Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk   maju.
c.    Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari orang-  orang penting, misalkan orang tua, saudara, guru, atau teman-teman, dan lain sebagainya.
d.   Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya, dan lain-lain.
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orang tua, dan lain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah.

2.    Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan tertentu.
Setiap tindakan motivasi mempunyai tujuan. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, maka semakin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil apabila tujuannya jelas dan didasari oleh yang dimotivasi. Oleh karena itu setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, serta kepribadian orang yang akan dimotivasi.

3.    Teori Motivasi
Beberapa teori motivasi, yaitu:
a.    Teori Abraham Maslow
Sebagai seorang ahli psikologi, Abraham Maslow mengemukakan adanya lima kebutuham pokok manusia. Kelima tingkatan kebutuhan pokok tersebut yang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia. Berikut ini adalah kelima tingkatan kebutuhan pokok yang dimaksud, yaitu:
1)   Kebutuhan fisiologis
Yang dimaksud kebutuhan fisiologis ini merupakan kebutuhan dasar, yang bersifat primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehatan fisik, tidur, istirahat dan seksual.
2)   Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
Yang dimaksud dengan kebutuhan keamanan adalah kebutuhan yang ada kaitannya dengan kepastian untuk hidup yang bebas dari ancaman yang didalamnya termasuk terlindungnya dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan dan perilaku yang tidak adil.
3)   Kebutuhan mencintai dan dicintai
Yang dimaksud dengan kebutuhan mencintai dan dicintai adalah seseorang sebagai makhluk sosial meliputi antara lain kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, simpati, kerja sama dan rasa setia kawan.
4)   Kebutuhan dihargai dan dihormati
Yang dimaksud dengan kebutuhan untuk dihargai adalah kebutuhan akan status, kehormatan, pengakuan, gengsi, sukses mencapai kedudukan dan status sosial yang lebih tinggi.
5)   Kebutuhan akan aktualisasi diri
Yang dimaksud dengan kebutuhan akan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan bakatnya, ingin berprakarsa, mengeluarkan ide dan gagasan, pengembangan diri secara maksimal.
b.    Teori Hedonisme
  Kata “Hedone” berasal dari bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan atau kenikmatan. Jadi Hedonisme adalah merupakan suatu aliran didalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan yang bersifat duniawi. Manusia menurut pandangan hedonisme pada dasarnya adalah makhluk yang hanya mementingkan kehidupan yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan semata. Oleh karenanya, setiap menghadapi suatu permasalahan yang perlu pemecahan yang serius, manusia cenderung untuk memilih alternatif pemecahan yang dapat mendatangkan kesenangan dari pada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan, penderitaan dan sebagainya yang bersifat menyedihkan.
c.    Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan)
Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation” mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakkannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.
Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.
            Di kalangan ilmuwan dan para praktisi manajemen sumber daya manusia teori harapan ini mempunyai daya tarik tersendiri karena penekanan tentang pentingnya bagian kepegawaian membantu para pegawai dalam menentukan hal-hal yang diinginkannya serta menunjukkan cara-cara yang paling tepat untuk mewujudkan keinginannnya itu. Penekanan ini dianggap penting karena pengalaman menunjukkan bahwa para pegawai tidak selalu mengetahui secara pasti apa yang diinginkannya, apalagi cara untuk memperolehnya.
d.   Teori McClelland (Teori kebutuhan berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi objek-objek fisik, manusia, atau ide-ide, melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.
Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
4.    Faktor-Faktor Motivasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dapat menjadi insentif atau rintangan dalam mendapatkan perilaku yang diinginkan. Menciptakan insentif dan mengurangi rintangan terhadap motivasi merupakan suatu tantangan sebagai seorang motivator. Bidang kognitif, afektif, sosial dan perilaku peserta didik dapat dipengaruhi pendidik yang bertindak sebagai fasilitator atau penghalang motivasi.
Faktor yang bersifat memfasilitasi atau menghalangi yang membentuk motivasi belajar dapat digolongkan kedalam dua kategori utama, antara lain:
a.         Intrinsik
1)        Tingkat pendidikan
2)        Perkembangan psikologis( IQ)
3)        Minat terhadap bidang ilmu yang dipelajari
4)        Pengalaman masa lalu
5)        Keinginan  masa depan
b.        Ekstrinsik
1)        Pimpinan dan dosen
2)        Akademik
3)        Sarana dan prasarana
4)        Dukungan dari orang tua
5)        Tuntutan perkembangan/ globalisasi
6)        Metode perkuliahan
5.    Strategi Motivasi
Insentif yang dipandang sebagai penarik atau pancingan untuk motivasi didapat secara intrinsik maupun ekstrinsik. Insentif dan motivasi keduanya menstimulasi terjadinya suatu  tindakan.
Salah satu modal khusus yang dikembangkan oleh Keller (1987) adalah Attention, Relevance, Convidence dan satisfaction. Model terfokus pada perwujudan dan pemeliharaan strategi motivasi yang dugunakan pada desain instruksional. Model ini memberikan tekanan pada strategi yang digunakan pendidik intuk mempengaruhi perubahan pada peserta didik dengan membentuk suatu lingkungan belajar yang memotivasi.
a.         Attention, mengenal pendapat yang bertentangan, studi kasus, dan penyajian pendidikan yang berubah-ubah.
b.        Relevance,  menonjolkan pengalaman, manfaat, kebutuhan dan pilihan pribadi peserta didik.
c.         Confidence, berhubungan dengan persyratan belajar, tingkat kesulitan, harapan, atribut dan rasa pencapaian.
d.        Satisfaction, berkaitan dengan ketepatan penggunaan reward, pujian dan evaluasi diri.
Dalam pembuatan strategi motivasi, perlu juga mempertimbangkan pendapat Damrosch (1991) bahwa kepercayaan kesehatan klien, kerentanan pribadi, kemanjuran perubahan perubahan yang diusulkan dan kemampuan untuk mempengaruhi perubahan merupakan hal yang penting didalam upaya pendidikan pasien.
6.    Pengukuran Motivasi
Motivasi tidak dapat diobservasi secara langsung, namun harus di ukur. Pada umumnya yang banyak diukur adalah motivasi sosial dan motivasi biologis. Ada beberapa cara untuk mengukur motivasi yaitu dengan tes proyektif, kuesioner dan observasi perilaku.
a.         Tes proyektif
Sesuatu yang kita ucapkan atau katakan adalah merupakan cerminan dari apa yang terdapat di dalam diri kita. Dengan demikian untuk memahami apa yang harus dipikirkan orang lain, maka kita beri suatu stimulus yang harus di interprestasikan.
Salah satu tekhnik proyektif yang sangat di kenal adalah Thematik Apperception Test. Dalam test tersebut klien diberikan suatu gambar dan klien di minta untuk dapat membuat cerita dari gambar tersebut. Dalam teori Mc Leland di katakan, bahwa manusia memiliki tiga kebutuhan dalam hidupnya yaitu kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk power dan kebutuhan untuk berafiliasi. Dari isi cerita tersebut kita dapat menelaah motivasi yang mendasari diri klien berdasarkan konsep kebutuhan di atas.
b.        Kuesioner
Salah satu untuk dapat mengukur motivasi seseorang adalah dengan menggunakan kuesioner dimana klien diminta untuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing motivasi klien.
Dalam menyusun kuesioner tentunya perlu diperhatikan syarat-syarat pembuatan kuesioner yang bertujuan agar dapat memperoleh data-data yang valid dari klien. Berikut adalah syarat-syarat yang dimaksud:
1)   Relevan dengan tujuan pendidikan
2)   Mudah ditanyakan
3)   Mudah dijawab
4)   Data yang di peroleh mudah diolah
5)   Valid dan realiabel
Sebelum menyusun kuesioner terlebih dahulu diperhatikan jenis-jenis kuesioner yang hendak digunakan. Jenis-jenis kuesioner diantaranya adalah:
1)   Kuesioner untuk keperluan administrasi
Contoh: formulir masuk, kartu klinik dan lain-lain
2)   Kuesioner untuk observasi
Mencakup hal-hal yang diselidiki
3)   Kuesioner untuk wawancara
Jenis kuesioner ini dipakai untuk mengumpulkan data melalui wawancara personal interview (Door to door) dan telepon interview.
Dalam menyusun kuesioner perlu juga diperhatikan beberapa prinsip dasar, yaitu:
a)    Pertanyaan hendaknya jelas maksudnya
b)    Pertanyaan hendaknya membantu ingatan responden
c)     Pertanyaan menjamin responden dengan mudah mengutaraksan jawabannya
d)    Pertanyaan hendaknya menghindari bias
e)     Pertanyaan hendaknya memotivasi responden untuk menjawab
f)     Pertanyaan hendaknya dapat menyaring responden
g)    Pertanyaan hendaknya bersifat sederhana dan tegas
7   Ciri-Ciri Motivasi
Menurut Sardiman (2006:83) bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama,tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b.      Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
c.       Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses).
d.      Mempunyai orientasi ke masa depan.
e.       Lebih senang bekerja mandiri.
f.       Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
g.      Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
h.      Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.
i.        Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
8.   Bentuk Motivasi
Bentuk-bentuk motivasi Menurut Sardiman (2006) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar:
a.    Memberi angka  dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Bagi siswaangka-angka itu merupakan motivasi yang kuat. Sehingga yang biasa dikejar siswaadalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.
b.    Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut.
c.    Saingan atau kompetisi saingan atau kompetisi dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.
d.   Ego-involvement 
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
e.  Memberi ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Memberi ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi.
f.  Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan akanmendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil belajar semakin meningkat maka ada motivasi dalam diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
 g. Pujian
Pujian ini merupakan suatu bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat yang menyenangkan dan mempertinggi minat belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
h. Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
i.  Hasrat untuk belajar 
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar sehingga hasilnya akan baik.
j.  Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik olah siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, karena dirasa berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

By. ALFREED RICHARDSON

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search Doc's

FB Comment